Sabtu, 25 Juni 2011

tie his story



sebelum jadi kuli tinta, tidak banyak teman yang tahu, saya pernah jadi asiten dosen di sebuah sekolah bisnis di Jakarta Selatan. Pekerjaan utama sebetulnya seorang dealer alias members dealing room dari sebuah perusahaan trading foreign exchange di sebuah gedung perkantoran dekat Semanggi. Outfit sehari-hari saya mewajibkan menggunakan dasi. Gajinya yang lumayan untuk ukuran masa itu, mesti disisihkan untuk beli dasi. Masak iya pake satu dasi dari Senin sampai Kamis. Otomatis membuat saya jadi tahu mana dasi mahal, sedang dan mana yang terjangkau kantong saya saat itu.

Insting itu sama sekali tidak pernah hilang sampai sekarang even outfit yang sehari-hari, memungkinkan menggunakan oblong saja. Meski tidak rutin, setiap tahun selalu saja ada tambahan. Minimal 1 dasi. Karena itu, saya tahu persis kapan waktu membeli yang tepat, yaitu musim-musim tie branded menurunkan harga sampai 70% di hari-hari tertentu dan di venue tertentu pula.

Lumayan lah, bisa dipakai saat kondangan. Atau tiba-tiba saya jadi salesmen apartemen atau pompa air. Tinggal mengeluarkan dasi itu. Semoga masih pantes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar