Jumat, 24 Juni 2011

Pagar Emile


Dinner di resto Emile di jl Senopati, tak cuma bayar mahal. Itu kalau Anda rajin-rajin memperhatikan detail ornamen. Ya, bentuk pagar Emile sangat menarik perhatian saya. Satpam mungkin menyangka saya ini temannya owner atau bermaksud jadi investor baru Emile karena saking seriusnya menatap pagar berwarna hitam besi ini.

Modelnya super-simpel. Besi bulat yang panjang 225cm ini disusun berjarak 15cm antara satu batang dengan batang lainnya. Dihubungkan oleh besi holo kotak ukuran 4x4cm. Bagian ujung besi bulat, dilancipkan mirip pensil diraut. Batas rautan, kira-kira 20cm dari ujung.

Lalu di mana spesialnya? Yup, ini adalah model pagar khas Eropa. Saya jadi teringat perjalanan yang pernah saya singgahi seperti di London, Paris, Roma, Stocholm, Monaco, Nice, Bologna, Piacenza, Parma, Answerb, Amsterdam, Liege, Spa-Franchorchamp, Venice, Salzburg, Frankfurt, Munchen, Cologne dan lain-lain. Inilah desain pagar yang cukup sering saya jumpai di venue terkenal. Seperti Casino di pusat kota Monaco.

Kembali ke resto Emile di Jl Senopati sebelum belok kiri masuk ke kawasan SCBD. Ternyata besi yang digunakan adalah jenis besi assental VCN150 (mendekati kelas baja) ukuran 20mm. Alamak, sulitnya mencari jenis VCN150 ini di jakarta. Warnanya hitam kebiru-biruan. Ada seorang kawan yang kalau bicara susah disetop, sempat memberi clue akan bisa mendapatkan jenis besi ini. Tapi semakin diuber, semakin jauh pula peluang mendapatkan. Satu-satunya cara adalah bertualang ke Lindeteves. Apakah akan ketemu? worth price-kah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar