Selasa, 28 Juni 2011

Be the First


Pagi-pagi sekali, ada salesman datang mengantar brosur First Media. Namanya Setiyono. Cara bicaranya mengingatkan saya dengan seorang kerabat lama dulu di Makassar. Kiswanto. Bila menyebut huruf "S", terdengar mirip orang berdesis. Yang pasti Kis bukan ular. Kampungnya di Wonogiri, Jawa Tengah. Sekarang Kiswanto tinggal di Tangerang, hidup tenang dengan istrinya yang perawat hebat. Yang justru membuat tidak tenang adalah saat mendekati lebaran. Biasanya Kis datang dengan rayuan maut. "Daripada mobilmu nganggur, mending aku pakai berlebaran di Tangerang. Muter-muter sini aja kok."

Lalu apa hubungannya dengan Setiyono, sang salesman. Weitz, cara bertuturnya ternyata mirip sekali. Ada bunyi desis saat pengucapan huruf "S". Kami waspada, jangan-jangan ada hubungannya dengan ular juga nih. Ah, jangan berprasangka buruk. Istilah Su'don. Benar kan, ternyata Setiyono menawarkan paket berlangganan First Media. "Poko'e, fasilitas First ini pertamaka kali ditawarkan di kompleks bapak untuk seluruh kawasan sini," katanya berpromosi. Kenapa First belum masuk ke kompleks-kompleks gede dan gedongan di sekitar sini. "Izinnya sulit pak. Soalnya First harus memasang dulu jaringan kabel di setiap jalan. Kompleks sini birokrasinya paling gampang." Waah, itu mah bukan karena keistimewaan.

Saya yang sebetulnya tidak begitu tertarik, karena sudah berlangganan Indovision dan Speedy, rasanya tidak perlu lagi gonti-ganti Home Cable dan jaringan internet. Tetapi sebagai orang yang hidupnya juga bergantung pada salesman, saya berusaha mengapresiasi penjelasan Setiyono walau agak sedikit terganggu dengan bunyi desis.

Berbeda dengan kompetitornya, First Media memang satu-satunya provider tv cable yang tidak menggunakan antena outdoor yang mirip loyang itu. Rawan kresek-kresek saat hujan atau cuaca buruk. Tayangan First disalurkan melalui kabel yang dipasang permanen pada peremuhan tertentu yang sudah dapat izin. Jenis kabelnya sudah sangat advance, sehingga memungkinkan bukan saja siaran televisi terjamin kualitas gambar dan audionya, melainkan menjadi satu-satunya provider yang sanggup membuka layanan paket tv cable dan internet sekaligus. Kata Setiyono, First satu-satu-nya yang memungkinkan menawarkan First HD karena jaringan kabel ini.

Singkat kata, saya mulai tergoda dengan pake "Home Cable Ultimate", paket tayangan televisi paling lengkap. Dengan harga sedikit lebih murah, semua tayangan hiburan, informasi, pendidikan, gaya hidup, bisa dinikmati. Selection pack untuk HBO, Box Office, Star Movies dan ESPN Star Sports jadi daya tarik. Si Sulung merequest ada HBO. Sementara si Bungsu maunya ada Kids Cluc, sebangsa Cartoon Network, Boomerang dan program anak-anak lainnya. Bahkan paket Home Cable Ultimate ini boleh menikmati Chinese World, India Favorite, Japan dan Korea sebagai compliment.

Setiyono merasa mendapat angin saat mendengarkan si bungsu nimbrung. "Ah, saya jarang nonton tv," saya mencoba ngeles. Bapak kerja di mana? "Pelaut," kataku sekenanya. Ia tampaknya tidak percaya, apalagi seisi rumah tertawa terbahak-bahak. Termasuk Bibi Ela yang selalu ikut nimbrung.

Kalo paket tadi digabung dengan paket FastNet Express 2 Mbps, maka berubah menjadi SuperCombo. Nah, selama masa promosi 6 bulan, pelanggan akan mendapatkan harga khusus. Hitung punya hitung, jatuh-jatuhnya memang lebih murah. Dengan catatan, apa yang dipromosikan Setiyono soal kualitas siaran televisi dan kecepatan internet, tidak sekadar jualan kecap nomor satu.



Mungkin saja kami adalah customer awal di kompleks ini. Karena besok-besoknya saya lihat First sangat gencar menggerakkan sales-nya dan buat activity below the line di dekat kolam renang sini.

Hasilnya? Luar biasa. Saya kini menikmati kebebasan berselancar paling cepat selama pengalaman saya berinternet di Indonesia. Rasanya belum pernah saya menikmati fasilitas internet secepat ini sebelumnya. Blup.. blup..blup. Bahkan down load atau upload foto dan video tidak masalah. Itu sebabnya, blog ini bisa saya kerjakan dengan cepat. Sambil ngantuk-ngantuk pun, upload foto bisa dilakukan dengan cepat.

Apa iya karena pelanggannya masih sedikit, sehingga First membuka seluas-luasnya band-with. Dengan demikian customer awal akan menjadi agen salesmen gratis buat dia. Buktinya kini saya ikutan berdesis mempromosikan kehebatan First Media. Waduh, kok malah ikutan jadi ular...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar