Rabu, 21 September 2011

LELANG BARANG LANGKA: TERAKOTA RAKSASA, ANAK KUNCI DENTING CARL SCHLIEPERS, TEGEL MOTIF TIMBUL

Tidak semua barang bagus, eksklusif, susah payah didapatkan, langka bin susah, otomatis bisa masuk proyek JV. Masih banyak handycap dan proses screening yang harus dilewati, agar diputuskan bisa "in" atau "out".

Konsiderans utama adalah:
1. Kesesuaian barang langka ini dengan konsep Jengki Vintage. Jika tidak, terpaksa harus diparkir. Contoh saya pernah ditawarkan pagar model kolonial. Didapatkan dari sebuah kota kecil di Jatim. Setelah buka-buka referensi, ternyata modelnya kurang serasi dengan konsep JV. Kalau dipaksakan, akan terlihat kurang elok. Terpaksa saya menolaknya.


2. Ketersediaan ruang. Ada kalanya barang bagus, tidak bisa semuanya bisa ditata dalam proyek JV. Contohnya: terokota berukuran 60x60cm. Termasuk barang yang diburu kolektor. Dulu saya dapatkan sekitar 25 biji. Faktanya, yang bsa masuk lahan JV hanya 15 biji. Kalau tidak salah, masih ada sisa sekitar 10 biji. Contoh lain, meja kerja model kipas. Bisa dilihat di posting beberapa hari lalu.

3. Ketepatan Timing. Soal pemasangan material, onderdil, parts atau komponen rumah, sangat penting dengan ketersediaan barang langka. Ada kalanya pas banget. Contoh: saat bimbang memilih pagar untuk teras di atas carport, tiba-tiba saya mendapatkan info ada 80an besi jari-jari dengan di bagian tengahnya ada timah (khas kolonial Eropa). Ketika mencermati fotonya, saya lantas dapat ide. Si pandai besi di Cilengsi, langsung menyokong ide saya. "Bagus pak. Saya bisa padukan dengan besi holo tebal buatan sekarang," cetusnya.

Tapi ada juga yang apes. Saat pengerjaan dapur hampir rampung, tiba-tiba saya mendapatkan 25 buah tegel timbul yang super duper istimewa. Marmer starsauto dikombinasi dengan Travertine telah membalur dinding dapur. Pembatasnya antara table top dan lemari bagian atas Kitchen Set. Bila dipaksakan tegel motif timbul ini masuk, dapur akan terlihat ramai kayak pasar malam. Belum lagi, akan terasa ngilu membayangkan marmer Starsauto dan Travertine harus diiris dengan gerinda saat dia sudah terpasang rapi di dinding dapur. Dengan berat hati, tegel motif timbul ini tidak mendapatkan tempat.

Tiga benda ini, tadinya akan saya simpan dengan rapi di gudang. Toh makin lama, makin langka dan makin mahal. Fluktuasi harganya mungkin mirip Gold dan Land. Tidak ada istilah harga emas dan tanah akan turun.

Namun niat itu kemudian goyah. Tercetus secara tidak sengaja saat menyaksikan tumpukan tegel motif yang sudah dibungkus rapi di dus, dan dibungkus satu per satu kertas koran, tidak sengaja terinjak oleh salah satu tukang yang memasang pipa air panas. Duaaarrr, butir keringat langsung mengucur. Ternyata menyimpan digudang, tidak menjamin apa-apa. Banyak faktor yang bisa membuat barang berharga ini, hancur atau rusak.

Sehingga, malam ini saya putuskan untuk melepas 3 jenis barang langka ini. Bagi rekan yang berminat, silakan kontak email: hendra_ns@yahoo.com. Saya bukan pedagang yang cari untung, tapi juga bukan santa. Sehingga jika terdapat titik equilibrium win-win situation, segera saya akan lepas tiga barang ini. Yang penting modalnya kembali. First come, first service.


1. TEGEL MOTIF TIMBUL.
Jumlah sekitar 20, terdiri dari 5 motif menawan



Tegel dengan motif timbul yang bisa diraba, merupakan salah satu simbol sosial di masa lalu. Bagi orang atau lembaga yang menempelkan tegel motif timbul ini, dapat diasosiasikan sebagai kalangan atas, bangswan, ningrat, kompeni atau pedagang sukses. Tak heran jika tegel motif ini hanya bisa ditemui di lingkungan kraton ternama, kantor-kantor kompeni atau orang yang benar-benar tajir di masanya.

Teknik membuatnya sangat sulit, dan hanya pandai tegel tertentu yang bisa membuatnya. Karena lamanya proses pembuatan, plus hanya orang tertentu, otomatis tidak banyak yang bisa diproduksi. Begitu bergengsinya tegel timbul ini, ia ditempatkan di tempat-tempat terhormat. Misalnya lemari sang tuan, tempat topi, dinding ruang tamu, dan paling minimal adalah penghias dapur. Bahkan ada yang membuatnya dalam pigura.

Ukuran tegel timbul ini 15x15 cm. Ada yang warna dominasi hijau, sedikit biru dan kuning. Motifnya khas Eropa, kembang dan aksen yang memiliki makna khusus. Menurut seorang teman yang cukup lama menggeluti soal barang-barang lama, tegel motif timbul ini sangat banyak penggemarnya saat ini.

Sekarang cukup banyak restoran dan hotel yang memilih desain Vintage, yang mengadopsinya. Seperti Huize Trivelli Jl Kesehatan di daerah Tanah Abang II, hotel Cita Dines di Wahid Hasyim, Resto Merah Delima, di daerah Blok M, Mbah Jingkrak di daerah Kuningan, resto Kembang Goela di BCA Building Semanggi, Harum Manis saming Ciwalk Karet, Bunga Rampai Menteng, Seribu Rasa di Imam Bonjol, Pawon Solo, Lara Djongrang di daerah Cikini, Samara di Kebon Sirih, Warung Daun di Cikini dan Santa serta masih banyak lagi venue yang lain.


2. ANAK KUNCI CARL SCHLIEPERS buatan Jerman
Jumlah sekitar 8 buah


Boleh jadi ini adalah koleksi terakhir produk kunci Carl Schlieper buatan Jerman yang berdenting saat anak kuncinya ditutup. Dan boleh jadi pula ini merupakan koleksi "Old & New" satu-satunya yang masih ada di Indonesia. Maksud "Old & New" tentu saja produk buatan jadoel, tapi belum pernah dipakai sama sekali. Lama teronggok di toko, gudang atau memang sengaja dimpan oleh kolektor.

Perbedaan utama kunci Carl Schlieper ini dibanding produk Schlieper's lainnya, terlatak pada bel kecil yang menyatu dengan desain rumah kuncinya. Saat kunci diputar, akan terdengar bunyi "ting". Mungkin Herr Carl saat itu memikirkan aspek safety. Jadi kalau ada maling membuka lemari tanpa izin, sang empunya segera akan ngeh. Benarkah begitu? Entahlah.

Tapi, kunci ini hanya bisa dipakai di lemari tipe pintu sorong. Ini karena mekanisme kerja kunci yang hanya bisa bekerja apabila posisi daun pintu atau laci tegak lurus terhadap bidang kontak kunci.

Saya dapatkan di Purwakerto, dari teman yang kemudian merekomendasi temannya dan lantas temannya lagi. Tidak pernah bertemu muka. Hanya lewat email dan sms. Tapi karena tidak berprasangka negatif, saya justru mendapatkan kunci Carl Schlieper nan istimewa.

Saya pun pernah bertekad untuk tidak menjualnya berapapun nilainya. Niat tinggal niat, karena hanya beberapa buah yang bisa saya manfaatkan. Maklum, benda ini hanya cocok dipasang pada lemari pintu geser. Dan lemari seperti itu, tidak banyak saya punya. Sisanya ini yang akan saya lepas.


3. TERAKOTA SPESIAL ukuran 40x40cm
Jumlah sekitar 10 buah


Siapa bilang terakota itu selalu ukuran kecil? Mari cermati Terakota tua berukuran 40x0cm. Beratnya? Alamak, hampir 10 kg. Kira-kira dipakai sebelum masa kemerdekaan RI. Ughhhhh... benar-benar langka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar