Selasa, 20 September 2011

UPDATE 20 SEPT: CLIPSAL dan RUANG TAMU


Bukan Broco. Bukan juga Panasonic. Ini dua merek alat kelistrikan yang paling populer di Jakarta. Mungkin juga di Indonesia. Ada juga entry level brand, produk Cina dan bahkan abal-abal. Tapi soal listrik, mending jangan ambil risiko dah. Ambil yang paling top dan mahal. Bedanya cuma Rp 2 sampai 5 ribu per unit. Karena akibatnya bisa fatal: gampang jebol, tombol macet, unit gampang kusam, dan yang paling bahaya ialah korslet alias munculnya hubungan pendek.

Tapi kok justru memilih Clipsal. Nah, coba deh iseng-iseng lihat merek stop kontak, saklar atau apapun yang berbau kelistrikan di hotel berbintang 5, mall papan atas di Jakarta atau resto mahal? Berani jamin, umumnya adalah produk Clipsal.

Mahal dong? Tidak juga. Kalau tahu caranya, selisihnya cuma beda Rp 2 sampai Rp 5 ribu itu per item. Dengan catatan, hati-hati dengan produk tiruan dan aspal. Sebaiknya jangan membeli Clipsal dengan tombol kecil. Desainnya kurang eksklusif dan terkesan pasaran.


Beginilah wajah ruang tamu. Ada perabot model jengki, peti dari Madura, Marmer Lampung kombinasi honey Onyx dengan lampu sorot dari bawah lantai, konsol angin-angin dari MacFarlane Glosgow Skotlandia dan pintu serta roster angin sebanyak 6 buah dari di perbatasan Jateng-Jatim. Semua unsur kayu, hanya dari label Jati. Saya sudah kapok dengan kayu Sungkai atau kayu lain yang jadi santapan rayap. Mahal dikit, tidak apa-apalah. Semoga tidak ada lagi serangan fajar, eh rayap..

Kombinasi ruang tamu tadi, lantas dipercantik dengan lampu model durian. Ini produk tahun 70an buatan Jerman. Barang baru, stok lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar