Senin, 12 September 2011

STOP PRESS: MEJA KIPAS, SEDIH HARUS MELEPAS


Dengan berat hati, saya harus merelakan meja jengki model kipas akan berpindah tangan. Pangkal masalahnya, tidak ada kecocokan pendapat antara anggota geng 2A. Akhirnya saya menyerah karena ternyata memang dengan size yang tidak lazim, tidak bisa dinaikkan ke lantai 2 di proyek 2A. Kalau dipaksakan, akan memaksa ralling tangga harus dibongkar. karena size meja ini sangat tidak lazim. Belum lagi ada risiko tembok yang sudah dicat rapi di dinding tangga, akan kotor terkena sabetan kaki dan bodi meja yang pasti akan susah dinaikkan.

Modelnya berbentuk kipas. Dijamin tidak akan mudah lagi mendapatkan meja model seperti ini. Ukuran terpanjang 160 cmm. Sementara lebarnya 80cm. Tapi yang luar biasa, adalah beratnya. Saya duga minimal 70 kg. Karena pernah dicoba diangkat oleh 4 orang, nyaris tidak sanggup. Jelas begitu, karena meja ini dari jati tua yang mungkin sudah berusia 50 tahun.

Bila mengingat perjuangan mendapatkan meja jengki kipas ini, saya patut menyesal bukan main. Perburuan berbulan-bulan di desa Jawa Timur, lalu proses pengiriman lewat truk ekspedisi. Sesampai di jakarta, kaki-kakinya harus direhabilitasi lantaran ada kerusakan saat pengiriman.




Belum cukup? Semua pelitur lama dikupas dengan teknis khusus, terus disiram impra dan melamin. Jadinya cihuy banget. Benar2 subuah meja langka. Oya, semua engsel saya ganti dengan engsel piano full stainless steel yang dibeli di toko Master Kunci, Serpong. Ini engsel langka, modelnya memanjang hampir satu meter. Sementara anak dan rumah kunci, tetap mempertahakan aslinya. Karena ini buatan Jerman, Carl Schliper.

Saya tidak mau lagi memperpanjang keistimewaan meja ini. Silakan lihat foto dengan cermat. Luar biasa. Saya sudah mencoba ingin menitip meja ini ke rumah teman atau kerabat, ternyata gagal. karena butuh ruang besar. Dan, setelah saya pikir-pikir, sampai kapan saya akan menitip? wong hanya punya rumah 1 biji.

Jika ada yang terarik, langsung email aja ke: hendra_ns@yahoo.com. First come, first service. Cocok bagi mereka yang kolektor furniture langka. Atau juga bagi pemilik galeri atau resto yang menganut aliran jengki atau tradisi lama. Meja ini tidak perlu diapa-apakan lagi. Tinggal pakai.

Kalau mau lebih cantik, bisa ditambahkan kaca tembus pandang dengan pinggir dibefel di bagian taplak meja. Atau lebih mewah lagi jika memakai batu Onyx dengan seriman lampu dari bawah. Waahhh, jadi lemes dah membayangkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar