Minggu, 02 Oktober 2011

Granit TROPICAL BROWN from Italy

Setelah lama frustrasi dengan Diamond Klasny yang gagal bersinar di teras bawah, akhirnya marmer buatan (artificial) itu diputuskan dibongkar. Nelangsa melihat Diamond Klasny dengan warna cokelat tua dan ada percik bling-bling yang dibangga-banggakan itu, dicopot satu per satu tanpa sempat "mentas".

Si Gondrong dan pasukannya yang saya percayai melakukan pembongkaran, memang memiliki tangan cekatan. Hanya butuh beberapa jam, 6 lembar marmer Diamond Klasny -- masing-masing ukuran 1 meter per segi, sudah dicopot dari teras bawah. Hebatnya, tanpa ada satu pun yang pecah atau retak.

Bagi Anda yang agak bingung membaca uraian ini, ada baiknya Anda segera melihat subtema: "Marmer Diamond Klasny Gagal Total", beberapa item upload sebelumnya.

Proses mencari penggantinya, bukan perkara mudah. Ada rasa trauma, jeri dan takut gagal. Karena itu unsur kehati-hatian sangat mengemuka. Ada lebih 10 expert dari backround marmer yang dimintai pendapat. Saya merasa mendapatkan advice yang obyektif.

Tadinya melirik Travertine -- supaya serupa dengan penampakan dua tiang teras. Namun seorang rekan mengingatkan bahwa sesungguhnya Travertine masih turunan marmer, yang gampang rapuh dan buram apabila terkena sinar matahari langsung dan frontal. Dan tentu saja posisi teras bawah, apalagi posisi rumah menghadap Barat, selalu terkena sinar matahari dan percikan hujan.





Mau tak mau, jenis granit suddenly jadi prioritas. Yang masuk kandidat ada black gold, yakni granit hitam dengan aksen warna keeamasan. Varian black gold merupakan salah satu granit favorit di gedung-gedung megah di Jakarta. Termasuk sektor perhotelan, amussement centre, spa, entertainment, cafe-resto, dan perkantoran modern. Saking populernya, hati-hati bro, banyak produk KW dari Cungkok. Juga cukup menggoda varian Nero (hitam polos). Namun tetap masih enggan menjatuhkan pilihan, karena tidak ada satu pun ukuran slab yang mendekati bidang lantai teras, yaitu 200 x 300cm. Pengennya tidak ada sambungan. "Ah, mustahil pak. Tidak mungkin dapat ukuran marmer 2x3 meter utuh," skeptis seorang rekan di Rawasari.

Pucuk di cinta, ulam tiba. ketika feeling bekerja, tanpa ada rencana dan info apapun, saya menuju kawasan Korin di Cileungsi. Entah kenapa saya ke sana. Padahal sentra Marmer Granit itu, kalau bukan di Rawasari, Sunter, Pinagsia (sebelah utara Leindeteves), Daan Mogot, atau Tangerang dan sekitarnya.

Ciaaooo, saya kemudian menemukan Tropical Brown asal Italia. Ukurannya 195cm x 315cm. Dan jumlahnya limited. Katanya sisa proyek. Mengendap semalam di otak, besoknya, saya langsung melakukan transaksi -- tentu setelah melewati nego harga yang super-alot.





Jadilah Tropical Brown bertengger di teras. Sungguh indah, nyaris membentuk sel-sel 3D, dan kilapnya seperti cermin. Si gondrong memasangnya dengan sangat hati-hati, jiwa seni dan profesionalisme tinggi. Detik demi detik, saya menyaksikan pemasangan Granit raksasa itu. Berasa sayang ada moment terlewat. Kekurangan 5 cm, diakali gondrong dengan membuat lis sepanjang 12 cm. Jadilah Granit Marmer yang aslinya setebal 2 cm, tampak seperti 6 cm, dengan slab besar yang utuh membungkus lantai teras 2x3 meter. Takjub dan puas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar