Senin, 08 Agustus 2011

Detik-Detik menjelang D-Day







Masa penantian menjelang proyek 2A selesai, terasa lama dan membosankan. Mungkin karena dalam sehari, minimal 2 kali saya mampir buat inspeksi dan bercakap-cakap dengan pemborong, mandor, tukang sampai asistennya. Sebelum berangkat kantor dan midnite. Progress berasa lama banget.

Pelan-pelan saya mulai akran dengan aneka rupa karakter para ahli yang menangani proyek 2A. Ada yang gondrong, sang spesialis marmer. Suka ngobrol, sehingga kadang mengorbankan speed pekerjaan pemasangan marmer. Ada periode yang agak menyebalkan. Bayangkan, dalam 3 hari, si Gondrong hanya memasang marmer dengan ukuran 30x50 cm. Padahal bentuknya hanya per segi empat. Tidak ada lekuk atau pinggul atau bolongan, yang memang memiliki tingkat kesulitan tersendiri.

Ah, puasa-puasa kok bergosip. Ganti tapik ye. Kita fokus ke progress proyek 2A hingga minggu pertama puasa.

1. Carport dengan lantai keramik, akhirnya dibongkar total. Tadinya tidak masuk dalam masterplan. Karena mendapatkan tegel istimewa, keramik yang sebetulnya masih sangat kokoh, dihancurkan. Ini gara-gara prinsip konyol: proyek 2A harus terbebas dari keramik, meski itu produk esenza, Kia, Mulia.
2. Travertine yang diidam-idamkan karena pengalaman dari Vatican, akhirnya membalur dua tiang alias soko utama di bagian teras.
3. Jendela double gardan, mulai kelihatan bagusnya setelah dipoles lasur. Bukan melamin, karena konon produk Proban dari Laser Laser lebih tahan terhadap sengatan matahari dan membuat urat jati jadi lebih keluar.
4.Marmer Palisandro akhirnya menutup 75% dinding depan. Betapa sulit menggabungkan motif Palisandro Classico dengan corak berulir dan Starsauto bermotif ulir-ulir seperti kayu.
5. Ruang cuci lumayan memuaskan. Kombinasi marmer lampung di bagian dinding dan lantainya Verde Patricia yang sudah diacid (dikasarkan, supaya tidak licin) plus Granit Star white di bagian pinggir, menghasilkan paduan elok dan elegan. Apalagi dinding marmer lampung yang tingginya hanya 1 meter, ditutup dengan teraso motif kuno.
6.Lantai balkon adalah sektor yang paling saya suka. Penemuan seorang rekan yang kebetulan dulu hidup di kraton, saya langsung sambar. Dan barangnya hanya pas untuk 7 meter2. Alhasil, 6 meter2 untuk teras balkon. sisanya untuk dak carport atas. Seolah-olah jadi tempat pendaratan helikopter. Kalo pake google map, niscaya akan terlihat seperti helipad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar