www.rumahcantik2a.blogspot.com This blog is made for the hobby and dedicated to my daughters, Adis and Anet. Quoting, downloading and using of the writings and photographs for any reason without written permission from the blog administrator are strictly prohibited. Just enjoy
Rabu, 22 Juni 2011
KOSEP JENGKI VINTAGE (Concept of Jengki Vintage)
Setelah melihat berbagai referensi dan diskusi dengan beberapa teman dalam waktu hampir satu tahun belakangan, alhasil mengerucut pada konsep Jengki Vintage (JV).
Saya bukanlah seorang arsitek, insinyur sipil, konsultan desain, interior design atau apapun nama untuk expert di bidang desain bangunan. Tidak ada latar belakang formal apapun soal dunia rancang merancang rumah. Jadi jangan percaya 100% apa yang akan saya sajikan. Ini adalah sebuah hasil olah pemikiran sok tahu yang saya gali dari banyak sumber. Literatur, maupun bertanya kepada orang yang saya nilai memiliki kapabilitas.
Tapi saya memiliki independensi yang lumayan tinggi. Tidak mudah dipengaruhi oleh siapapun, mungkin cukup ulet memperjuangkan ide yang saya percayai bagus, tapi semoga cukup memiliki kerendahan hati untuk menyerap kelebihan orang lain.
Blog ini saya buat dan tulis, minimal untuk diri saya sendiri. Sebagai bahan refleksi dari seorang bapak dan kepala keluarga yang ingin mempersembahkan sesuatu yang terbaik untuk my family, tentunya dengan segala keterbatasan ide maupun finansial. Akan sangat bersyukur apabila kemudian Blog ini bisa memberikan inspirasi bagi handai taulan, kerabat, teman, sahabat atau siapa saja.
Apa itu JV? Coba cermati foto-foto yang secara teratur akan saya upload, sesuai progress renovasi rumah 2A. Semoga pelan-pelan Anda akan mengerti apa maksud konsep Jengki Vintage yang saya pahami.
Kata jengki, konon berasal dari kata Yankee. Itu adalah sebutan bagi orang-orang Amerika pada umumnya. Tapi ada juga versi lain. Jengki serapan dari kata "Junkie" atau "Junkiest", yakni name tag bagi kaum pecandu obat-obat terlarang yang populer bersamaan dengan masuknya gelombang aliran musik rock yang dibawa oleh The Beatles masuk ke Benua Amerika pada awal tahun 60an. Dalam perkembangannya, Junkiest tidak lagi spesifik ditujukan bagi pecandu morfin dan sejenisnya, tapi meluas untuk gaya anak muda yang selenge'an dan urakan.
Mana yang benar, tidak terlalu penting. Yang pasti adalah warga Amrik
datang berbondong-bondong datang ke Indonesia, setelah peristiwa G30S PKI.
Masa Awal Orde Baru, ibarat masa bulan madu bagi investor dan kemudian diikuti oleh masuknya ribuan atau puluhan ribu warga Amerika bekerja dan "membangun" Indonesia dalam masa awal Program PELITA ala Pak Harto. Dari karyawan INCO di Soroako, Shell, Caltex, Freeport, General Motors, Coca Cola dan hampir semua sendi perekonomian Indonesia. Kehadiran Warga Amerika dengan semangat "baby boomers" atau Yankee atau kemudian diindonesiakan menjadi Jengki.
Wujudnya bisa dilihat dari desain rumah atau gedung kantor yang dibangun di Indonesia pada era akhir 60an dan awal 1970an. Desainnya keluar dari pakem, unusual, cenderung minimalis dan kaya garis miring-miring. Jika Anda pengen melihat sisa-sisa kejayaan desain Jengki, cobalah agak memperhatikan rumah-rumah di sekitar Kebayoran Baru. Hang Tuah, Hang Lekir, Hang Jebat, Brawijaya sampai Panglima Polim. Juga menyeberang ke Purnawarman, Senopati hingga Santa. Tebet juga termasuk salah satu sarang Jengki. Sayang, banyak yang sudah kena babat renovasi dan alih fungsi. Sebagai tempat usaha atau kost-kostan elit, tempat boss-boss di era 90an menyimpan "ayamnya". Di Bandung, lebih tersebar merata. Di sekitar Dago, Jl. Aceh, Cipaganti dan Riau masih banyak rumah (atau outlet FO) yang mempertahankan originalitas desain Jengki.
Ajaib, gaya Jengki di awal 70an ini kemudian juga merambat ke sektor furniture, ornamen rumah, sepeda jengki, bahkan ke gaya fashion dan rambut. Pendek kata, semangat Jengki juga menjangkiti warga pribumi. Siapa yang mengadopsi gaya jengki, seakan-akan dia menjadi warga berkelas.
Gaya Jengki, akhirnya meredup menjelang ufuk tahun 80an merekah. Jengki tertidur hampir 30 tahun. Tiba-tiba di awal 2011, gaya Jengki kembali marak. Sejumlah desainer-desainer rumah, perkantoran dan pusat perbelanjaan, mengadopsi gaya Jengki pada hasil karya mereka. Tak disangka, tawaran Jengki banyak diterima oleh kalangan the have dan weel-educated. Mungkin mereka adalah anak-anak kecil di awal 70an. Kini mereka terkenang akan nostalgia indah dan menakjubkan.
Lalu apa hubungan Jengki dan Vintage?
Orang sering salah mengartikan "Vintage". Kata ini sering dikaitkan dengan sesuatu yang tua, old fashion dan out model. Misalnya Vintage sering dikaitkan dengan anggur yang sudah berusia cukup lama dengan keluaran tahun-tahun tertentu (biasanya dikaitkan musim petik anggur terbaik). Atau juga dengan hobi mengoleksi mobil-mobil tua dan klasik. Atau out-model clothing yang sering juga dipakai oleh brand seperti Levi's, Guess, atau Polo.
Memang tidak 100% salah. Tapi supaya tidak mis-leading, arti Vintage menjadi spesifik dan sempit, ada baiknya kita cuplik definisi Vintage menurut Dictionary by Farlex: "Characterized by excellence, maturity, and enduring appeal; classic". Terjemahan bebasnya menjadi: Vintage adalah pencerminan sebuah kesempurnaan karakter, kematangan, bertahan lama dan Klasik. Kalau defenisi Farlex bisa disetujui, maka jelas Vintage tidak spesifik ditujukan untuk wine, car and clothing. Tapi juga sangat relevan digunakan untuk dunia arsitektur, design, ornamen bahkan sampai pernak-pernik rumah.
Vintage tidak dibatasi oleh ruang waktu tertentu, sebagaimana halnya terminologi jengki, baby boomers, punk rock, renaissance, gothic, masa kolonialisme dan sebagainya. Tapi penggunaan kata Vintage lebih elastis, menembus sekat-sekat waktu dan aliran. Sepanjang karakternya dianggap sempurna, maturity, bertahan lama dan klasik (ingat Farlex), maka sebuah karya atau ide dapat dianggap Vintage.
Nah, dengan begitu konsep Jengki Vintage dapat diartikan sebagai sebuah gaya atau aliran atau desain yang terinspirasi dari pakem jengki dengan pengayaan (enrichment) atau penguatan (reinforcement) dari ornamen-ornamen vintage. Yaitu dengan ciri kekuatan karakter yang mendekati sempurna, matang, bertahan lama dan klasik.
Warm regards
CONCEPT OF JENGKI VINTAGE
After looking at various references and discussion with some friends in almost a year, eventually converging on the concept of Jengki Vintage (JV).
I am not an architect, civil engineer, design consultants, interior design or whatever the name for the expert in the field of building design. There is no any formal background about the world of design and designing homes. So do not trust 100% what I would serve. This is a result of a wise guy thought that I dug from many sources. Literature, and asked the people have the capability.
But I have a fairly high level of independence. Not easily influenced by anyone, probably tough enough to fight for an idea which I believe is good, but hopefully have enough humility to absorb the excess of others.
I created this blog and write, at least for myself. As the material reflection of a father and head of the family who wanted to present something that is best for my family, of course, with all the limitations of ideas and financially. It would be very grateful if then this blog can provide inspiration for companion, relatives, friends or anyone.
What is a JV? Try to look at the photos I will upload a regular basis, according to a progress 2A home renovation. Hopefully you will slowly understand what the concept meant Jengki Vintage what i mean.
The word of "Jengki", supposedly derived from the word Yankee. That is the designation for the American people in general. But there are also other versions. "Jengki" uptake of the word "Junkie" or "Junkiest", ie, tag name for the drug addicts are popular along with the influx of waves of rock flow brought by the Beatles entered the Americas in the early 60s. During its development, Junkiest no longer specifically targeted for morphine addicts and the like, but extends to the style of young people who unique and sloppy.
Which is true, does not really matter. What is certain is resident American came in droves to come to Indonesia, after the G30S PKI.
Beginning of the ORDE BARU, like a honeymoon period for investors and then followed by the influx of thousands or tens of thousands of Americans to work and "build" Indonesia in the early days of Soeharto-style PELITA Program. Of INCO employees in Soroako, Shell, Caltex, Freeport, General Motors, Coca Cola and nearly all joints of the Indonesian economy. The presence of Americans in the spirit of "baby boomers" or Yankee or later Indonesianized into dungarees.
His form can be seen from the design of the house or office building built in Indonesia in the era of late 60s and early 1970s. The design is out of the grip, unusual, minimalist and rich tend to skew-slash. If you want to see the remains of the triumph of design jeans, try a little attention to the houses around New Kebayoran. Hang Tuah, Hang streaky, Hang Jebat, UB until Commander Polim. Also crossed over to Purnawarman, Senopati to Santa. Tevet also includes one nest dungarees. Unfortunately, many who have reached the tripe and renovations over the function. As a place of business or elite boarding kostan, where bosses in the era of 90s save "chicken". In Bandung, more spread out evenly. In the vicinity of Dago, Jl. Aceh, Riau Cipaganti and many houses (or outlet FOR) which maintains originality jeans design.
Miraculously, the style of jeans in the early 70s was later also spread to the sectors of furniture, home ornaments, bike jeans, even to the fashion and hair styles. In short, the spirit of jeans also infect the indigenous people. Who is adopting the style of jeans, as if he was a citizen class.
Style jeans, finally fading towards the horizon 80s broke. Dungarees slept almost 30 years. Suddenly, in early 2011, jeans style comeback. A number of designers homes, offices and shopping centers, adopting the style of jeans in their work. Not unexpectedly, many dungarees bid accepted by the the have and the weel-educated. Maybe they are small children in the early 70s. Now they remember the beautiful and wonderful nostalgia.
Then what is the relationship dungarees and Vintage?
People often misinterpret the "Vintage". This word is often associated with something that old, old fashion and out model. Vintage for example are often associated with wine has been aged long enough to output certain years (usually associated grape picking season best). Or also with the hobby collecting old cars and classics. Or out-clothing model who is often also used by brands such as Levi's, Guess, or Polo.
It's not 100% wrong. But in order not to mis-leading, meaning a specific vintage and narrow, it helps us cuplik according Dictionary definition Vintage by Farlex: "Characterized by excellence, maturity, and enduring appeal; classic". Free translation into: Vintage is a reflection of a perfect character, maturity, durable and Classical. If approved definitions can Farlex, then obviously not specifically targeted for Vintage wines, car and clothing. But it is also very relevant to be used for the architecture, design, jewelry and even home knick-knacks.
Vintage is not limited by space of time, as well as terminology dungarees, baby boomers, punk rock, renaissance, gothic, colonialism and so on. But the use of the word Vintage is more elastic, through the barriers of time and flow. Throughout considered perfect character, maturity, long-lasting and classic (remember Farlex), then a work or idea can be considered Vintage.
Well, so the concept of vintage jeans can be interpreted as a style or a stream or a design inspired from the grip dungarees with enrichment (enrichment) or reinforcement (reinforcement) of vintage ornaments. That is characterized by a near-perfect strength of character, mature, durable and classic.
Warm regards
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar